NEWSNTT - Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 dan Hari Bhakti Adhyaksa ke-80, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Nusa Tenggara Timur, Zet Tadung Allo, SH, MH, membuka secara resmi Pelatihan Perdana Karate-Do Gojukai Indonesia Tingkat Provinsi NTT. Selasa, (26/08/2025)
Kegiatan ini diikuti sekitar 100 pelajar SMP se-Kota Kupang, khususnya dari SMPN 1, SMPN 5, SMPN 8, dan SMPN 20 Kupang. Pelatihan tersebut merupakan kelanjutan dari agenda Pengenalan Karate-Do Gojukai Indonesia yang sebelumnya digelar pada 12 Agustus 2025.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Ketua Dewan Guru Nasional Karate-Do Gojukai Indonesia, Kyio Shi Shihan Mahdi Sahab, didampingi Prof. Musakir, SH, MH selaku Wakil Ketua Dewan Guru Nasional, Prihatin, SH selaku Wakil Kepala Kejati NTT, serta pejabat utama Kejati NTT, pegawai, dan para orang tua siswa.
Karate-Do Gojukai Resmi Hadir di NTT
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Guru Nasional menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi sejarah baru bagi NTT karena untuk pertama kalinya Karate-Do Gojukai hadir di provinsi ini. Kehadiran Dewan Guru Nasional juga memperlihatkan pentingnya pelatihan karate di wilayah NTT.
Ia mencontohkan praktik baik di Sulawesi Selatan, di mana terdapat kesepakatan antarperguruan karate untuk tidak saling merebut anggota. Apabila suatu sekolah sudah memiliki satu perguruan, maka perguruan lain tidak akan membuka latihan di tempat tersebut. Suasana harmonis inilah yang diharapkan juga bisa tumbuh di NTT.
Dengan pelaksanaan pelatihan ini, NTT resmi menjadi provinsi ke-27 yang memiliki kepengurusan Karate-Do Gojukai. Pengurus definitif segera dibentuk untuk mendorong perkembangan karate di daerah ini. Saat ini, Dewan Pembina Karate-Do Gojukai Indonesia dijabat oleh Dr. ST. Burhanuddin, SH, MH, sedangkan Ketua Umum PB Karate-Do Gojukai Indonesia adalah Dr. Eben Ezer Simanjuntak, SH, MH.
Kajati NTT: Karate Bentuk Generasi Berkarakter
Dalam sambutannya, Kajati NTT menyampaikan bahwa Kejati NTT berkomitmen mendukung penuh program-program Kejaksaan Agung RI, termasuk yang menyasar pembinaan generasi muda. Dukungan tersebut tidak hanya dalam bidang hukum, tetapi juga olahraga, karena olahraga merupakan sarana pembentukan disiplin dan karakter.
Menurutnya, SMP adalah jenjang yang tepat untuk memulai latihan karate, karena para siswa masih memiliki waktu cukup panjang untuk mengembangkan keterampilan dan membentuk kepribadian tangguh.
“Melalui karate, kita ingin melahirkan generasi muda NTT yang berguna bagi daerah, bangsa, dan keluarganya. Olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga soal karakter, tanggung jawab, dan disiplin,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Kejati NTT aktif mendukung pembinaan olahraga hingga tingkat lingkungan terkecil, sejalan dengan perhatian besar Jaksa Agung RI pada pengembangan olahraga nasional.
Kegiatan ini sekaligus menjadi persembahan Kejati NTT dalam memperingati HUT Kejaksaan ke-80 dan HUT Kemerdekaan RI ke-80, dengan semangat membentuk generasi yang berintegritas dan berprestasi.
Kajati menutup sambutannya dengan menegaskan:
“Karate-Do Gojukai dari NTT untuk Indonesia, Karate-Do Gojukai dari NTT untuk Dunia.”
Atraksi dan Latihan Perdana
Pelatihan perdana ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serta pemasangan sabuk karate secara simbolis oleh Kajati NTT bersama Ketua Dewan Guru Nasional.
Peserta kemudian menyaksikan atraksi jurus Karate-Do Gojukai, sebelum akhirnya mengikuti latihan perdana yang langsung dipimpin Kyio Shi Shihan Mahdi Sahab bersama 100 siswa SMP peserta kegiatan.
Melalui pelatihan ini, Kejaksaan Tinggi NTT berharap Karate-Do Gojukai Indonesia dapat menjadi wadah pembinaan generasi muda yang sehat, disiplin, serta memiliki karakter kuat. Karate diyakini tidak hanya membentuk fisik, tetapi juga membangun mental dan moral anak bangsa agar siap mengharumkan nama NTT, Indonesia, bahkan dunia.
Sumber Berita : KejatiNTT
